Sabtu, 20 Maret 2010

Membuat Kertas Daur Ulang

PEMBUATAN KERTAS DAUR ULANG


A. ACARA
Membuat kertas daur ulang yang berasal dari limbah kertas yang sudah tidak digunakan.

B. TUJUAN
• Memanfaatkan kembali limbah kertas dan memahami cara pembuatan kertas daur ulang.
• Membuat kreatifitas inovatif dari kertas daur ulang.

C. DASAR TEORI
1. Daur Ulang
Daur ulang adalah

Biogas dari Kotoran Sapi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi dan menggunakan energi terbaharukan. Selain itu, peningkatan harga minyak dunia juga menjadi alasan yang serius yang menimpa banyak negara di dunia terutama Indonesia.

Strategi Pemasaran Melalui Media Periklanan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia Usaha di Indonesia berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan oleh beberapa kebijakan ekonomi yang diluncurkan Pemerintah sejak tahun 1983 dalam bentuk deregulasi dan debirokrasi. Lebih lagi di era global perdagangan bebas AFTA di tahun 2003 dan APEC mulai tahun 2020 yang memberikan kesempatan produsen untuk memasarkan secara bebas.
Adanya pasar bebas yang mengakibatkan dunia perdagangan menjadikan persaingan promosi yang lebih seru, karena banyaknya jenis produk yang ditawarkan. Berbagai jenis produk yang ditawarkan sangat berhati-hati dalam mengisi dicelah-celah bisnis melalui promosi.

Ramalan Masa Depan Dunia baba Vanga (Vangelia) Pandeva

Nabiah Baba Vanga
Kehidupan Berakhir Tahun 5.079

Ada yang sudah dengar tentang Vanga (Vangelia) Pandeva lahir pada 31 Januari 1911 dan menghabiskan hidupnya tinggal di Bulgaria sampai dia meninggal pada 11 agustus 1996. Ia kehilangan penglihatannya sejak berusia 12 tahun ketika ia tersapu oleh tornado.
Dia ditemukan hidup dengan pasir dimatanya, sehingga mengalami kebutaan. Vanga mulai menbuat prediksi ketika ia berusia 16 tahun. Dia menjadi sangat terkenal karena karunia ini. Banyak negarawan termasuk Hitler, telah mengunjungi dan meminta ramalannya.

Prediksi vanga paling mengejutkan adalah :

Minggu, 14 Maret 2010

Pisang (Musa paradisiaca), Prospek Buah Pisang Dari Sisi Permintaan, dan Permasalahan Buah Pisang Dari Segi Agribisnis

pisang

Pisang mempunyai nama latin “Musa Paradisiaca“. Nama musa diambil dari nama seorang dokter kaisar Romawi Octavianus Augustus yang bernama “Antonius Musa”. Sesuai dengan kemajuan tekhnologi, budidaya pisang pun mengalami kemajuan pesat. Budidaya buah pisang saat ini tidak hanya dilakukan sambil lalu, tetapi telah dilakukan secara intensif, terutama pisang untuk keperluan eksport.

Prosedur pengujian kandungan boraks dalam makanan

Prosedur pengujian kandungan boraks dalam makanan


A. ALAT DAN BAHAN
Alat
o Gelas piala
o Tanur listrik
o Pipet tetes

Rumput laut (Seaweed), prospek permintaan, dan permasalahan komoditi.

Rumput Laut (Seaweed)

Indonesia merupakan negera kepulauan yang terdiri dari lebih 13.600 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km. Kondisi perairan Indonesia yang luas dan subur mencerminkan potensi hasil laut yang cukup tinggi. Salah satu komoditi sumberdaya laut yang ekonomis adalah rumput laut. Dari ratusan jenis rumput laut yang tersebar di perairan pantai Indonesia, terdapat 4 jenis bernilai ekonomis yaitu marga Gracilaria, Gelidium dan Gelidiella sebagai penghasil agar, dan marga Hypnea serta Eucheuma sebagai penghasil carrageenan.

Spektrofotometer Raman

Aplikasi Spektrofotometer Raman

Interaksi Radiasi Elektro Magnetik (REM) dengan atom atau molekul yang berada dalam media yang transparan, maka sebagian dari radiasi tersebut akan dipercikkan oleh atom atau molekul tersebut. Percikan radiasi oleh atom atau molekul tersebut menuju ke segala arah dengan panjang gelombang dan intensitas yang dipengaruhi ukuran partikel molekul.

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (AAS)

SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (AAS)

Spektrofotometri Serapan atom (AAS) adalah suatu metode analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang berdasarkan pada penyerapan (absorpsi) radiasi oleh atom-atom bebas unsur tersebut.
Sekitar 67 unsur telah dapat ditentukan dengan cara AAS. Banyak penentuan unsur-unsur logam yang sebelumnya dilakukan dengan metoda polarografi, kemudian dengan metoda spektrofotometri UV-VIS, sekarang banyak diganti dengan metoda AAS.

Spektrometer Resonansi Magnetik Inti


Spektrometer Resonansi Magnetik Inti

Sebelum era 1950 para ilmuwan khususnya yang berkecimpung dalam bidang kimia organik mersakan kurang puas terhadap apa yang telah dicapai dalam analisis instrumental. Kekurangpuasan mereka terutama dari segi analisis kuantitatif, penentuan struktur dan gugus hidrokarbon yang dirasa banyak memberikan informasi.
Pada waktu itu dirasa perlu menambah anggota teknik spektroskopi untuk tujuan lebih banyak memberikan informasi gugus hidrokarbon dalam molekul. Dua orang ilmuwan dari USA pada tahun 1951 yaitu Felix Bloch dan Edwardo M. Purcell (dari Harvard university) menemukan bahwa inti atom terorientasi terhadap medan magnet.

Ubi Jalar ( Ipomoea batatas L. )

Ubi Jalar ( Ipomoea batatas L. )
Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah misalnya ubi kayu, ubi jalar, kentang, gadung bawang, jahe, kencur, kimpul, talas bengkuang, dan lain sebagainya.
Pada umumnya umbi-umbian tersebut merupakan bahan sumber karbohidrat terutama pati atau merupakan sumber cita rasa dan aroma karena mengandung oleoresin.
Umbi-umbian dapat dibedakan berdasarkan asalnya yaitu umbi akar dan umbi batang. Umbi akar atau umbi batang sebenarnya merupakan bagian akar atau batang yang digunakan sebagai tempat menyimpan makanan cadangan. Yang termasuk umbi akar misalnya umbi kayu dan bengkuang, sedangkan umbi jalar, kentang, dan gadung merupakan umbi batang.

Choi Siwon

Choi Si Won

Choi Si Won, adalah salah satu selebritis dari korea, menurutku dia adalah sosok yang sangat sempurna (ya, sebenarnya kesempurnaan itu hanya milik-Nya).

Nih aku kasih biodata lengkap Choi Si Won Buat kalian semua…..

Nama asli : Choi Si Won
Asal : Seoul, Korea Selatan
TTL : 10 Februari 1987 (Beda 2 tahun denganku)
Tinggi Badan : 182 cm (hampir setinggi mantan pacarku)

Senin, 08 Maret 2010

Panelis Uji Organoleptik (Macam-macam Panelis)

Persiapan Panelis
 
Gambar Chica Mayonnaise dan Leni Nuraeni sebelum uji organoleptik

Penilaian secara organoleptik memerlukan fasilitas ruang dan suasana penilaian. Panelis merupakan angguta panel atau orang yang terlibat dalam penilaian organoleptik dari berbagai kesan subjektif makanan atau minuman yang disajikan. Dalam penilaian organoleptik secara umum, panelis dapat dikelompokan menjadi panel perseorangan, panel perorangan terbatas, panel terlatih dan tidak terlatih serta panel konsumen. Setiap panelis yang termasuk pada jenis panel tersebut disyaratkan berminat terhadap pekerjaan organoleptik, bersedia meluangkan waktu dan mempunyai kepekaan yang diperlukan.

Persiapan Sampel/Contoh Uji Organoleptik

Persiapan Sampel/Contoh Uji Organoleptik

1.Persiapan Contoh Uji
Persiapan sampel/contoh uji harus benar-benar diperhatikan. Persiapan sangat tergantung dari metode pengujian dan jenis makanan yang akan diuji. Semua variasi faktor seperti waktu dan suhu pemasakan, jumlah air dan ukuran panci untuk merebus, serta waktu dan kecepatan mencampur, harus diperhatikan dan dilakukan secara konstan pada saat pengujian produk. Selama proses persiapan, tidak boleh ada bau dan rasa yang asing pada produk.

Dampak Perkembangan IPTEK

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Manusia hidup di dunia ini tidak bisa lepas dari ketergantungan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Ketergantungan itu juga didominasi banyak sekali factor yang mempengaruhi dan yang paling besar berhubungan dengan manusia pasti adalah ketergantungan manusia akan alam dan Ilmu Pengetahuan tentang bagaimana cara untuk memanfaatkan alam tersebut.

Tak lepas tentang bagaimana cara memanfaatkan alam ini, maka manusia pun banyak yang mempelajari akan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan berharap dapat menciptakan suatu alat yang canggih dan mutakhir untuk mengolah kekayaan alam di dunia ini.

KELUARGA, KELUARGA SEBAGAI PENERUS GENERASI

BAB I
PENDAHULUAN


A.Latar Belakang
Dewasa ini ternyata belum banyak upaya yang mampu secara optimal menggugah kesadaran dan kepedulian keluarga-keluarga di Indonesia untuk berupaya memperbaiki kualitas diri. Hal ini dibuktikan dengan masih tetap banyaknya kasus-kasus perceraian, keretakan dan ketidakharmonisan hubungan antar anggota keluarga, juga kecenderungan meningkatnya kasus-kasus perselingkuhan baik oleh suami sebagai kepala keluarga maupun isteri sebagai pendamping suami. Sementara mereka mestinya dapat menjadi dapat menjadi contoh dan teladan yang baik anak-anaknya.

Inspeksi Mutu Salak, Salak Pondoh, Snake Fruit, Salak Pronojiwo

Salak Pronojiwo
Pronojiwo Snake Fruit

Kabupaten Lumajang merupakan daerah agraris. Besarnya produksi padi menjadikan daerah ini sebagai lumbung padinya Jawa Timur. Selain itu ada juga Pisang yang terkenal dari kota lumajang yaitu pisang agung, dan salak pondoh yang disebut juga salak lumajang. Potensi yang tersedia untuk pengembangan tanaman salak terkonsentrasi di Kecamatan Tempursari seluas 250 Ha, Kecamatan Pronojiwo (120 Ha) dan Kecamatan Candipuro (75 Ha). Salah satu jenis salak yang mulai menjadi favorit adalah salak Pronojiwo yang merupakan evolusi dari salak pondoh. Salak ini memiliki daging yang lebih tebal, rasa yang lebih manis dan biji yang lebih besar.

Salak

Salak

Gambar 1. Buah Salak

Tanaman salak merupakan salah satu tanaman buah yang disukai dan mempunyai prospek baik untuk diusahakan. Daerah asal nya tidak jelas, tetapi diduga dari Thailand, Malaysia dan Indonesia. Ada pula yang mengatakan bahwa tanaman salak (Salacca edulis) berasal dari Pulau Jawa. Pada masa penjajahan biji-biji salak dibawa oleh para saudagar hingga menyebar ke seluruh Indonesia, bahkan sampai ke Filipina, Malaysia, Brunei dan Muangthai.

Rabu, 03 Maret 2010

Kromatografi lapis tipis

Kromatografi lapis tipis

Kromatografi serapan dalam bentuk lapisan tipis yang dilekatkan pada suatu penyokong telah diketengahkan dalam tahun 1938. Pertamakali dicoba untuk memisahkan terpen-terpen. Pada "Cromatostrip" yang dibuat melapisi` potongan gelas kecil dengan penyerap yang dicampur dengan pati atau perekat sebagai pengikat. kromatografi lapisan tipis hanya membutuhkan penyerap dan cuplikan dalam jumlah yang sedikit dan noda-noda yang terpisahkan dilokalisir pada plat seperti pada lembaran kertas metoda Iapisan tipis mempunyai keuntungan, yaitu membutuhkan waktu yang lebih cepat dan diperoleh pemisahan yang lebih baik.

Kromatografi kertas

Kromatografi kertas

Kromatografi kertas termasuk dalam kelompok kromatografi planar, dimana pemisahannya menggunakan medium pemisah dalam bentuk bidang (umumnya bidang datar) yaitu benuk kertas. Seluruh bentuk kromatografi memiliki fase diam dan fase gerak. Dalam kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang sangat seragam. Fase gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemisahan dengan kromatografi kertas yaitu:

Kelapa (Cocos nucifera)

Kelapa (Cocos nucifera)


Tanaman ini mulai berbuah pada umur 6 sampai 7 tahun, pada beberapa daerah sudah berumur pada umur 5 tahun. Bunga betina tanaman kelapa akan dibuahi pada waktu 13-24 hari setelah berkembang dan buah akan menjadi rusak setelah 12 bulan.

KEDELAI, KOMODITI “KEDELAI” , PROSPEK KEDELAI DARI SISI PERMINTAAN

KEDELAI
Kedelai atau kacang kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan Timur Jauh seperti kecap, tahu dan tempe. Kedelai yang dibudidayakan sebenarnya terdiri dari paling tidak dua spesies: Glycine max (disebut kedelai putih, yang bijinya bisa berwarna kuning, agak putih, atau hijau) dan Glycine soja (kedelai hitam, berbiji hitam). G. max merupakan tanaman asli daerah Asia subtropik seperti Tiongkok dan Jepang selatan, sementara G. soja merupakan tanaman asli Asia tropis di Asia Tenggara.Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia.

Karet, perkebunan karet

Karet

Dalam kehidupan manusia modern saat ini banyak peralatan-peralatan yang menggunakan bahan yang sifatnya elastis tidak mudah pecah bila terjadi jatuh dari suatu tempat. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan tersebut secara langsung kebutuhan karet juga meningkat dengan sendirinya sesuai kebutuhan manusia.

Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi kesusuan (dikenal sebagai latex) yang diperoleh dari getah beberapa jenis tumbuhan pohon karet tetapi dapat juga diproduksi secara sintetis. Sumber utama barang dagang dari latex yang digunakan untuk menciptakan karet adalah pohon karet Havea Brasiliensis. Ini dilakukan dengan cara melukai kulit pohon sehingga pohon akan memberikan respons yang memberikan banyak latex lagi.

Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Ekspor karet di Indonesia selama 20 tahun terakhir terus menunjukan adanya peningkatan dari 1.0 juta ton pada tahun 1985 menjadi 1.3 juta ton pada tahun 1995 dan 2.0 juta ton pada tahun 2005. Pendapatan devisa dari komoditi ini pada semester pertama tahun 2006 mencapai US $ 4,2 milyar (kompas, 2006).

Dengan memperhatikan adanya peningkatan permintaan dunia terhadap komoditi karet ini dimasa yang akan datang, maka upaya untuk meningkatkan pendapatan petani melalui perluasan tanaman karet dan peremajaan kebun bisa merupakan langkah yang efektif untuk dilaksanakan. Guna mendukung hal ini, perlu diadakan bantuan yang bisa memberikan modal bagi petani atau pekebun swasta untuk membiayai pembangunan karet dan pemeliharaan tanaman secara intensif.

Agribisnis karet alam di masa datang akan mempunyai prospek yang makin cerah karena adanya kesadaran akan kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam, kecenderungan penggunaan green tyres, meningkatnya industri polimer pengguna karet serta makin langka sumber-sumber minyak bumi dan makin mahalnya harga minyak bumi sebagai bahan pembuatan karet sintetis. Pada tahun 2002, jumlah konsumsi karet dunia lebih tinggi dari produksi.

Indonesia akan mempunyai peluang untuk menjadi produsen terbesar dunia karena negara pesaing utama seperti Thailand dan Malaysia makin kekurangan lahan dan makin sulit mendapatkan tenaga kerja yang murah sehingga keunggulan komparatif dan kompetitif Indonesia akan makin baik. Kayu karet juga akan mempunyai prospek yang baik sebagai sumber kayu menggantikan sumber kayu asal hutan. Arah pengembangan karet ke depan lebih diwarnai oleh kandungan IPTEK dan kapital yang makin tinggi agar lebih kompetitif.

1.Lokasi perkebunan karet di Indonesia
Sejumlah lokasi di Indonesia memiliki keadaan lahan yang cocok untuk pertanaman karet, sebagian besar berada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Luas area perkebunan karet tahun 2005 tercatat mencapai lebih dari 3.2 juta ha yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Diantaranya 85% merupakan perkebunan karet rakyat, dan hanya 7% perkebunan besar negara serta 8% perkebunan besar milik swasta. Produksi karet nasional pada tahun 2005 mencapai 2.2 juta ton. Jumlah ini masih akan bisa ditingkatkan lagi dengan melakukan peremajaan dan memberdayakan lahan-lahan pertanian milik petani serta lahan kosong/tidak produktif yang sesuai untuk perkebunan karet.

2.Pentingnya Pengamatan Mulai dari produksi dan Konsumsi
Karena karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting, baik sebagai sumber pendapatan kesempatan kerja dan devisa, pendorong pertumbuhan ekonomi sentra–sentra baru diwilayah sekitar perkebunan karet, maupun pelestarian lingkungan dan sumberdaya hayati. Pengamatan produksi dilakukan pada seluruh aspek kegiatan yang berkaitan dengan produksi, yang meliputi :
a.Kegiatan proses produksi
b.Kualitas produk yang dihasilkan, apakah telah sesuai dengan standarisasi (SIR) yaitu merupakan faktor yang menentukan dalam tercapainya jaminan mutu untuk setiap produk, dapat dilihat dari keaamanan, keselamatan, dan kesehatan bagi konsumen.
c.Biaya produksi yang dikeluarkan harus disesuaikan dengan harga karet dunia agar petani tidak mengalami kerugian dan didukung dengan kualitas karet itu sendiri.
d.Pentingnya IPTEK bagi para petani, agar proses produksi dapat berjalan dengan baik yang akan berimbas pada peningkatan hasil produksi.
e.Skala Produksi, produksi karet alam dunia meningkat dari 2 juta ton lebih pada tahun 1960 mencapai 6,15 juta ton pada tahun 1996 dengan laju pertumbuhan 3,2% per tahun. Namur selama 6 tahun terakhir (1996-2002) produksi karet alam dunia tidak memperlihatkan pertumbuhan yang mencolok yaitu hanya sekitar 2,15% per tahun.

Pentingnya pengamatan konsumsi :
Pengamatan konsumsi dilakukan guna mengetahui apakah karet yang diolah dan diproses memiliki nilai ekonomis dan kualitas produknya memiliki standar yang dapat diterima oleh konsumen.

Bila ditinjau untuk skala konsumsi karet itu sendiri sangat besar peluang dan daya belinya. Dalam 6 tahun terkahir (1996-2002) konsumsi agregat karet alam dunia tumbuh sekitar 3,0% per tahun. Pada tahun 2002 konsumsi karet alam dunia tercatat sekitar 7,39 juta ton, yang berarti lebih besar daripada tingkat produksi pada tahun yang sama. Lebih tingginya konsumsi dibanding produksi pada tahun 2002 mencerminkan pertumbuhan konsumsi yang lebih cepat sebagai dampak dari perubahan factor produksi dan persaingan. Dengan makin majunya karet di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan konsumsi dan ekspor karet, sehingga produksi karet pada tahun 2035 diperkirakan naik sebesar 31,3 juta ton untuk industri ban dan non ban, dan 15 juta ton untuk karet alam.


3.Prospek karet dari sisi permintaan

Harga karet alam dipengaruhi permintaan (konsumen) dan penawaran (produksi) serta stok dan cadangan. Menurut Internasional Rubber Study Group (IRSG) tentang permintaan diperkirakan akan terjadi kekurangan pasokan karet alam pada periode dua dekade kedepan, terutama pabrik–pabrik ban seperti Bridgeston, Goodyar dan Michclin, sehingga pada tahun 2004, IRSG membentuk Task Force Rubber Economi Project (REP) untuk melakukan studi tentang permintaan dan penawaran karet sampai dengan tahun 2035. Hasil studi REP menyatakan bahwa permintaan karet alam dan sintetik dunia pada tahun 2035 ada sebesar 31,3 juta ton untuk industri ban dan non ban, dan 15 juta ton diantaranya ada karet alam

Permintaan merupakan banyaknya barang yang diminta, dalam hal ini disebut konsumsi. Faktor yang mempengaruhi perubahan tingkat permintaan karet adalah konsumen dan harga. Konsumen akan membeli jika harga karet dianggap murah atau bisa dijangkau. Sebaliknya konsumen tidak akan membeli kalau harga diluar jangkauannya. Oleh karena itu, permintaan tergantung pada daya beli konsumen.

Konsumsi karet alam disaingi oleh barang pengganti karet. Barang pengganti ini pengaruhnya sangat dominan terhadap perkembangan usaha perkembangan karet alam. Semakin banyak barang pengganti karet, karet sintetis, akan semakin besar pengaruhnya apalagi diikuti oleh harga yang lebih rendah.

Daya beli konsumen selalu dipengaruhi oleh naik turunnya kurs valuta asing, terlebih bagi negara berkembang seperti Indonesia sebab nilai kurs mempengaruhi pendapatan nilai devisa negara.

Besarnya konsumsi karet sintetis disebabkan akan naiknya permintaan akan mobil. Dinegara industri mobil permintaan karet sintetis sangat besar (70%), sedangkan negara-negara berkembang hanya (30%). Semua kegiatan memacu industri karet alam dalam merebut pasar tidak lepas dari harga. Harga karet alam sendiri tidak lepas dari harga barang lain yang diikutsertakan dalam proses produksi. Jika harga output tinggi, berarti biaya akan tinggi dan harga barang akan tinggi pula.

Tingkat konsumsi karet alam Indonesia belum sampai pada tingkat kejenuhan, paling tidak sampai pada beberapa dasawarsa mendatang. Pada saat tingkat kejenuhan itu tercapai, industri karet alam sangat diharapkan tetap menggunakan karet alam untuk sebagian besar industri. Dengan demikian angka konsumsi karet menjadi berimbang. Sekarang yang harus dipertahankan adalah harga karet alamnya.

Konsumsi karet alam dunia dalam dua dekade terakhir meningkat secara drastis, walaupun terjadi resesi ekonomi dunia pada awal tahun 1980an dan krisis ekonomi asia pada tahun 1997-1998. Penawaran karet alam dunia pun meningkat lebih dari 3 % per tahun dalam dua dekade terakhir dimana mencapai 8.81 juta ton per tahun.

Untuk perkembangan harga karet sintetik sebagai produk hasil industri harganya relatif stabil dibanding dengan karet alam. Selain itu, karet sintetik harganya cenderung naik sejalan dengan harga bahan baku, kenaikan biaya produksi dan tingkat inflasi dari negara produsen. Hal ini berbeda dengan harga karet alam yang berfluktuasi yang dipengaruhi oleh kondisi alam (cuaca/iklim), nilai tukar dan perkembangan ekonomi negara konsumen.

Seiring dengan terbentuknya kerja sama tripartite antara tiga negara produsen karet alam dunia (Thailand, Indonesia, dan Malaysia), harga karet alam di pasaran dunia memperlihatkan kecenderungan yang membaik. Pada akhir tahun 2001 harga karet alam berkisar antara US $ 46 sen per kg – US $ 52 sen per kg. Setelah masing-masing negara anggota melaksanakan AETS (Agreed Export Tonnage Scheme) dan SMS (Supply Management Scheme). Harga merangkak naik. Pada bulan Januari 2002 mencapai US $ 53,88 sen per kg dan pada bulan Agustus 2003 mencapai US $ 83, 06 sen per kg. Berdasarkan proyeksi jangka panjang (2010-2020) harga karet alam diperkirakan akan dapat mencapai sekitar US $ 2,5 per kg. Hal ini diharapkan akan merupakan daya tarik bagi pelaku bisnis di bidang agribisnis karet di Indonesia.

Jelly Buah

JELLY BUAH

Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya yang dimakan dalam bentuk segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya daun pisang untuk makanan ternak, daun pepaya untuk mengempukkan daging dan melancarkan air susu ibu (ASI) terutama daun pepaya jantan.

                                                        Gambar contoh Jelly dari jeruk


Warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale.

Jelly dibuat dari campuran 45 bagian sari buah dan 55 bagian berat gula. Tiga bahan pokok pada proses pembuatan selai atau jeli adalah pektin, asam, dan gula dengan perbandingan tertentu untuk menghasilkan produk yang baik.

Jelly buah yang baik harus berwarna cerah, jernih, kenyal seperti agar- agar tetapi tidak terlalu keras, serta mempunyai rasa buah asli. Buah yang dapat digunakan untuk membuat jeli adalah buah yang masak tetapi tidak terlalu matang dan tidak ada tanda-tanda busuk.

Buah yang sering digunakan untuk pembuatan selai atau jeli antara lain : anggur, apel, murbei, arbei, gowok, jambu biji, jeruk, pala, dan lain-lain. Sedangkan kulit buah yang biasa digunakan untuk membuat selai atau jeli antara lain : kulit durian, kulit nenas, kulit jeruk, dan lain-lain.

Gula

Gula

Gula pasir dihasilkan oleh Tebu (Saccharum officinarum), tebu pada masa pertumbuhan memerlukan banyak air, sedangkan pada waktu masak menghendaki keadaan yang kering. Bila waktu masak turun hujan, maka akan terjadi pertumbuhan terus dari akar ataupun tunas, sehingga rendemen gula akan turun, sebab persendian gula dalam batang diperlukan untuk pertumbuhan.

Bahan baku pembuatan gula adalah nira, nira dalah cairan yang keluar dari bunga kelapa atau pohon penghasil nira lain seperti aren, siwalan dan lontar yang disadap.
Untuk mengekstraksi Nira dari Tebu dilakukan cara pemotongan atau menyobek-nyobek biasanya menggunakan alat yang disebut “Crusher” atau “Shreder” , dimana alat itu selain untuk memotong tebu juga sedikit memeras nira tebu kira-kira sebanyak 50%. Setelah itu diperas “lagi melalui Three Roller mill” sampai Nira keluar seluruhnya.
Berikut adalah tahapan proses pembuatan gula pasir
1.Purifikasi (Pembuangan zat organic dan anorganik)
2.Evaporasi (Pengeluaran air dari nira)
3.Kristalisasi (Pembentukan kristal gula)
4.Disentrifuge (Pemisahan kristal gula dengan molase yaitu menggunakan alat “centrifuge” )
5.Proses Penyelesaian (Pengeringan kristal gula dengan “Tunnel Dryer” atau “Rotary dryer” , sehingga akan diperoleh gula dengan kadar air antara 0,9 – 3,5 % , tergantung dengan kemurnian gula.

GOONG YOO (GONG JI CHEOL)


GOONG YOO (GONG JI CHEOL)
Masih inget korea drama yang judulnya Coffee Prince, di situ ada pemeran utama laki-laki yang ganteng bgt, asli tampang gantengnya orang asia nih, di cofee prince dia main bareng Yoon eun hye. Siap-siap jatuh cinta deh!!








Profil
Nama: Gong Yoo
Nama asli: Gong Ji Cheol
Lahir: July 10, 1979
Western & Eastern Sign: Cancerian Sheep
Status: Single
Tempat lahir: South Korea
Tinggi badan: 184 cm / 6'2
Berat: 74 kg
Golongan darah: A
Hobby: Watching movies, playing basketball, and exercising
Expertise:English speaking, singing, basketball
Music Favorite: R&B and Hip-Hop
Keluarga: satu kakak cewek; anak bungsu
agama :Catholic
Talent agency: SidusHQ
Best Friend di showbiz industry: Jo In Sung


Military Service: Actor Gong Yoo is slated for conscription this October, joining the ranks of men, famous and unknown, who have served their country for 24 months or 2 years. According to the Office of Military Manpower Administration, Gong, 28, will serve at a station in Uijeongbu-dong, Gyeonggi, starting Oct. 9. He will undergo the six weeks of bootcamp required for new conscripts. He said previously that he would enter service after completing his current mini-series in which he costars with singer-turned-actress Yoon Eun-hye. However, his label, sidusHQ, said Gong hasn't formally received an enlistment warrant but it was likely he would serve later this year.


Apearances
TV Series:

The 1st Shop of Coffee Prince (MBC, 2007)
One Fine Day (MBC, 2006)
Hello My Teacher (SBS, 2005)
Kim Sung-Joon Meets Lee Yoo-Jung (2003) Internet Drama
Screen (SBS, 2003)
20 Years (SBS, 2003)
Hard Love (KBS, 2002)
When Ever (KBS, 2002)
School 4 (KBS, 2001)

Movies
Ryu ga Gotoku / Like a Dragon (2007)
She's On Duty (2005)
S Diary (2004)
Superstar Mr. Gam / Mr. Gam's Victory [1] (2004)
Spy Girl (2004)
My Tutor Friend (2003)

Awards:
2007 MBC Drama Awards: Favorite On-Screen Couple (with Yoon Eun-Hye)
2007 MBC Drama Awards: Most Popular Actor by Netizens
MBC Awards Excellence in Acting Actor:
Gong Yoo (The 1st Shop Of Coffee Prince) 2007
Best Actor (Miniseries Category), MBC Actor Award, 2006
SBS New Rising Star Award (2003)

FLUIDA STATIS, STATIKA FLUIDA, TEKANAN DAN MASSA JENIS

FLUIDA STATIS

Kita sudah lazim menggolong golongkan materi, yang ditinjau secara makroskopik, kedalam benda padat dan fluida. Suatu fluida ( fluid ) adalah suatu zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap bentuk ketika mengalami tekanan. Yang termasuk fluida adalah zat cair dan gas.. Jadi istilah fluida termasuk cairan dan gas. Klasifikasi seperti itu tidaklah begitu jelas. Beberapa fluida seperti gelas atau ter ( Pitch ), mengalir begitu lambat sehingga berperilaku seperti benda padat seperti interval interval waktu yang biasanya kita gunakan untuk bekerja dengan benda benda tersebut.plsma,yang merupakan gas yang sangat terionisasi tidak cocok untuk digolongkan ke dalam salah satu dari kategori ini;plasma tersebut seringkali dinamakan ”keadaan ke empat materi” (“fourth state of matter”) untuk membedakannya dari keadaan padat,keadaan cair,dan keadaan gas.Malah perbedaan diantara suatu cairan dan suatu gas tidaklah jelas karena ,dengan mengubah tekanan dan temperature secara tepat ,maka kita mungkin mengubah suatu cairan (air,misalnya) menjadi suatu gas (uap,misalnya) tampa munculnya suatu meniscus dan tanpa mendidih;massa jenis dan viskositas berubah secara kontinu di seluruh proses tersebut.tekanan –tekanan daripada apa yang dinamakan tekanan titik kritisharus di pakaikan untuk melakukan ini;untuk H2O tekanan titik kritis tersebut adalah 218 atmosfir.

Untuk benda –benda padat ,yang mempunyai suatu ukuran dan bentuk yang tertentu,kita telah merumuskan mekanika benda tegar,yang dimodifikasi oleh hokum –hukum elastisitas untuk benda-benda yang tidak dapat dianggap tegar sempurna. Karena fluida merubah bentuknya dengan mudah dan didalam kasus mengenai gas,mempunyai volume yang sama dengan volume waduk yang membatasi gas tersebut, maka kita harus mengembangkan cara–cara baru untuk memecahkan soal-soal mekanika fluida.Pemakaian mekanika kepada medium kontinu ,baik benda padat maupun fluida,adalah didasarkan pada hokum-hukum gerak Newton yang digabungkan dengan hokum-hukum gaya yang sesuai. Akan tetapi,untuk fluida,seperti halnya untuk benda padat,maka kita akan mudah mengembangkan perumusan-perumusan khusus hukum-hukum dasar ini
Molekul molekul didalam Fluida mempunyai kebebasan lebih besar untuk bergerak sndiri-sendiri.

Dalam zat cair gaya interaksi antara molekul disebut dengan gaya Kohesi .Gaya kohesi antar molekul cukup besar karena jarak antar molekulnya tidak terlalu besar. Akibatnya zat cair masih tanmpak sebagai satu kesatuan. Sehingga batas-batas zat cair masih dapat dilihat.

Disamping itu zat cair tidaklah mudah untuk dimanfaatkan lain halnya dengan gas. Disini molekul-molekul gas dapat dianggap sebagai suatu system partikel bebas. Gaya kohesi antar molekul sangatlah kecil dan interaksi antar molekul terutama adalah oleh tumbukan, sebagai akibatnya gas cenderung untuk memenuhi ruang. Disamping itu gas lebih mudah dimanfaatkan daripada zat Cair


TEKANAN DAN MASSA JENIS.

Ada suatu perbedaan didalam cara sebuah gaya permukaan beraksi pada suatu fluida dan pada suatu benda padat .Untuk suatu benda padat tidak ada batasan –batasan pada arah gaya seperti itu ,tetapi untuk suatu fluida yang diam maka gaya permukaan harus selalu diarahkan tegak-lurus kepada permukaan.Karena suatu fluida yang tidak dapat menahan sebuah gaya tengensial;lapisan-lapisan fluida tersebut akan mluncur di atas lapisan lainnya bila fluida tersebut dipengaruhi oleh sebuah gaya seperti itu.Sesungguhnya,ketakmampuan fluida untuk menolak gaya –gaya tangensial sepeti itu (atau tegangan geser) yang memberikan kemampuan karakteristik kepada fluida tresebut untuk mengubah bentuknya atau untuk mengalir.

Tekanan ditransmisikan kepada batas batas padat (Solid Boundaries ) atau melalui bagian –bagianyang sembarang dari Fluida didalam arah tegak lurus kepada batas-batas atau bagian-bagian di setiap titik. Tekanan adalah suatu kuantitas scalar. Suatu SI dari tekanan adalahpascal (Singkatan Pa, 1 Pa= 1 N/m2) satuan ini dinamai menurut ilmuan Francis Blaise Pascal (1623-1662) satuan –satuan lain adaklah Bar (1 bar= 105 Pa) Lb/in2 , atmosfer (1 atm = 14,7 lb/in2 = 101.325 Pa) , mmHg (760mmHg = 1 atm ).

Daging dan Susunan Jaringan Daging

Daging
Daging adalah salah satu komoditi pertanian yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat gizi protein dimana protein daging mengandung susunan asam amino yang lengkap.


Daging didefinisikan sebagai urat daging (Otot) yang melekat pada kerangka, kecuali urat daging bagian bibir, hidung dan telinga, yang berasal dari tubuh yang sehat sewaktu dipotong. Menurut Food And Drug Administration daging merupakan bagian tubuh yang berasal dari ternak sapi, babi, atau domba, yang dalam keadaan dan cukup umur untuk dipotong, Tetapi hanya terbatas pada bagian muskulus yang berserat yaitu berasal dari muskulus skeletal, atau lidah, diafragma, jantung, dan usofagus, tidak termasuk bibir, moncong telinga, dengan atau tanpa lemak yang menyertainya seta bagian bagian dari tulang, urat, urat saraf, dan pembuluh-pembuluh darah.

Istilah daging umumya dibedakan dari karkas. Perbedaan pengertian daging dengan karkas terletak pada kandungan tulangnya. Daging biasanya sudah tidak mengandung tulang, sedangkan karkas daging yang belum dipisahkan dari tulang / kerangkanya. Hal ini diperjelas dengan pengertian karkas menurut FAO (Food Association Organization)/ WHO (World Health Organization) tahun 1974, yang dimaksud dengan karkas adalah bagian tubuh hewan yang telah disembelih, utuh atau dibelah sepanjang tulang belakang, dimana hanya kepala, kaki,kulit, organ bagian dalam (Jeroan) dan ekor yang dipisahkan.


Daging dan Susunan Daging
Jaringan tubuh hewan terdiri dari komponen-komponen Fisik seperti kulit, jaringan lemak(Adipose Tissue), jarinagn ikat (Connective tissue), jaringan otot (Muscle tissue), jarinagn pembuluh darah, tulang dan jaringan saraf. Jarinagn otot, jaringan lemak, jaringan ikat, tulang, dan tulang rawan merupakan komponen fisik yang utama.

Jaringan Otot

Jaringan otot merupakan komponen yang terbanyak dalam karkas, yaitu 35-65% dari berat karkas atau 35-40 dari berat hewan hidup,otot ini melekat pada kerangka, tetapi ada yang langsung melekat pada logamen, tulang rawan, dan kulit.
Jaringan otot terdiri dari;
a.Jaringan otot licin
Jaringan otot licin yaitu jaringan otot yang terdapat pada dinding alat-alat jeroan.
b.Jaringan otot melintang
Jaringan otot melintang yaitu jaringan otot yang langsung menempel pada tulang.
c.Jaringan otot special
Jarringan otot special yaitu jaringan bergaris melintang yang khusus terdapat pada dinding jantung

Jaringan lemak

Jarinagn lemak yang terdapat pada daging dibedakan menurut lokasinya, yaitu ;
1.Lemak subkutan
Jaringan lemak subkutan dipermukaan luar jarin gan otot, langsung dibawah permukaan kulit jaringan lemak inermuskular
2.Lemak intermuskular
Jaringan lemak intermuskular terletak diantara jatingan otot.
3.Lemak intramuscular
Yaitu jaringan lemak didalam otot diantara serabut serabut otot.
4.dan lemak intraceluiair
yaitu jaringan dalam sel.

Jaringan ikat

Jaringan ikat memiliki fungsi sebagai pengikat bagian-bagian daging serta mempertautkannya ke tulang. Jaringn ikat yang penting adalah serabut kolagen serabut elastin , dan serabut retikulin. Serabut kolagen terutama mengandung protein kolagen yang berwarna putih dan bersifat terhidrolisa oleh panas, banyak terdapat pada Tendon (Jaringan ikat yang menghubungkan daging dan tulang). Serabut elastin yang komponen utamanya adalah protein elastin, yang berwarna kuning, tidak dapat terdegradasi oleh panas akan tetapi kehadiranya tidak mempengaruhi kualitas daging karena biasanya hanya ada dalam jumlh yang kecil. Adapun serabut retikulin, banyak mengandung protein retikulin yang mempunyai karakteristik mirip kolagen tetapi tidak terhidrolisa oleh panas, banyak terdapat dalam dinding sel (serabut otot). Tulang merupakan pertautan daging.

Daging tersusun atas serabut-srabut otot yang sejajar dan terikat bersama-sama oleh suatu jaringan ikat. Susunan daging dari serabut otot, bagian luar otot terbungkus oleh membrane transparan yng disebut epimisium. Lapisan epimisium ini terdiri dari jaringan ikat yang berupa serabut-serabut kalogen dan elastin.

Pada bagian dalam otot terdapat jaringan ikat yang membentuk sekat-sekat yang menyelubungi sekelompok serabut otot (Bundel serabut otot). Sekat-sekat tersebut adalan perimicium yang banyak mengandung urat darah dan urat saraf. Masing-masing serabut otot dilindungi oleh sebuah membrane jaringan ikt yang tipis (Endomicium).

ANALISIS KADAR LEMAK METODE WEIBULL

Lemak dan minyak lebih mudah dianalisis karena molekul lemak dan minyak relatif lebih kecil dan kurang kompleks dibandingkan dengan molekul karbohidrat dan protein

Ekstraksi merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar lemak dalam suatu bahan. Sebagai senyawa hidrokarbon, lemak dan minyak pada umumnya tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik.

Pemilihan bahan pelarut yang sesuai untuk ekstraksi lipid adalah dengan menentukan derajat polaritasnya, Petroleum eter atau heksana merupakan pelarut organik yang paling banyak digunakan karena disebabkan oleh:

* harga yang relatif murah,

* resiko berbahaya yang cenderung lebih kecil

* keselektifannya sebagai pelarut organik.

Penentuan kadar lemak dengan pelarut, selain lemak juga akan terikut fosfolipida, sterol, asam lemak bebas, karotenodi dan pigmen yang lain. Karena itu hasil analisa tersebut disebut dengan lemak kasar (crude fat).

Pada dasarnya untuk menentukan kadar lemak dan minyak dalam suatu bahan dapat memanfaatkan prinsip ekstraksi. Sebagian lemak yang terkandung dalam suatu bahan makanan atau bahan hasil pertanian lainnya terdapat dalam bentuk atau keadaan terikat (secara tidak erat) dengan protein atau bahan-bahan lainnya. Sehingga untuk dapat menentukan kadarnya, harus dilakukan proses pemecahan ikatan tersebut terlebih dahulu (hidrolisis). Selain itu, dalam bentuk yang terikat pelarut organik pun tidak akan dapat melarutkannya.

Sampel yang digunakan dalam praktikum ini adalah tepung pisang. Pisang dipotong kecil-kecil kemudian dihancurkan dengan blender. Penggunaan tepung pisang sebagai sampel adalah berwujud kering. Untuk sampel yang berwujud kering metode Weibull dapat dilakukaan dengan ekstraksi menggunakan Soxhlet. Ekstraksi menggunakan Soxhlet

Praktikum ini dimulai dengan tahapan persiapan sampel. Dalam metode Weibull, tahapan ini merupakan tahapan hidrolisis.

Tahapan hidrolisis dilakukan dengan menambahkan 30 mL HCl 25 % dan 20 mL air serta beberapa batu didih kemudian dididihkan. Hidrolisis dapat berlangsung dengan penambahan asam dan dibantu prosesnya dengan pemanasan. Sementara penambahan air dilakukan untuk melarutkan bahan lain yang sifatnya polar yang mungkin terkandung dalam sampel. Pemanasan dilakukan selama 15 menit karena diharapkan semua ikatan lipida telah pecah sehingga diperoleh lemak dalam bentuk bebas yang siap diekstraksi. Penambahan batu didih di sini dimaksudkan agar pemanasan merata karena pada proses pemanasan, beaker ditutup dengan kaca arloji. Penutupan beaker selain untuk memastikan tidak ada zat yang mudah menguap yang teruapkan seperti HCl, juga agar suhu yang diharapkan tercapai lebih cepat.

Setelah dipanaskan, maka dilakukan penyaringan dalam keadaan panas. Kemudian mencucinya dengan air panas sampai tidak bereaksi asam lagi. Ketika menyaring , posisi kertas saring harus sesuai dengan ukuran corong yang dipakai dan kertas saring harus menempel pada dinding corong dengan cara membasahinya dengan menggunakan aquadest. Hal ini untuk menghindari adanya sampel yang terbuang. Pada saat penyaringan, harus hati-hati ketika membuka tutup beaker karena kemungkinan uap ada dari HCl. Oleh karena itu penyaringan dilakukan di dekat atau jendela atau tembat yang sempunyai saluran sirkulasi udara agar cepat menetralisir uap HCL. Proses pencucian ini dimaksudkan agar tidak ada lagi senyawa polar lainnya dalam kertas saring sehingga diharapkan diperoleh lemak yang telah bebas.

Pencucian dilakukan juga untuk menetralkan kondisi asam akibat HCl. Untuk membuktikan suasana telah netral, dilakukan pengetesan dengan kertas lakmus. Apabila kertas lakmus berubah warna dari biru (bila mempergunakan lakmus biru) menjadi merah, maka suasana telah menjadi netral atau menjadi basa. Begitupun sebaliknya jika mempergunakan lakmus merah tidak berubah warna berarti netral atau basa.

Setelah penyaringan, kertas saring berikut isinya dikeringkan pada suhu 100-105 oC dengan mempergunakan oven. Setelah dipastikan kertas saring kering, dimasukkan ke dalam selongsong yang terbuat dari kertas saring yang dicetak dengan mempergunakan tabung reaksi yang kemudian diberi alas dari kapas. Sumbat selongsong tersebut dengan kapas juga. Tinggi selongsong seharusnya tidak melebihi tinggi soxhlet.

Setelah selongsong dimasukan dalam soxhlet yang terhubung dengan labu lemak yang telah diketahui konstan beratnya, alay soxhlet harus sudah dapat dikuasai dengan baik oleh praktikan, alat ini harus tegak lurus dan penyangganya kuat mencapit soxhlet, hal ini demi keselamatan kerja dan kesuksesan praktikum. Untuk mengkonstankan labu lemak, dilakukan cara mengeringkannya dalam oven selama 1 jam lalu mendinginkan dalam esikator selama 15 menit kemudian ditimbang. Penimbangan diulangi hingga tercapai berat konstan. Setelah konstan, labu disimpan dalam esikator.

Tahapan selanjutnya adalah ekstraksi. Tahapan ini merupakan tahapan yang dimana kadar lemak dapat diketahui. Pelarut yang dipergunakan adalah normal-Heksan. Ekstraksi dilakukan dalam soxhlet. Pada dasarnya ekstraksi ini berlangsung ketika pelarut yang dimasukkan ke dalam soxhlet turun ke labu lemak akibat adanya perbedaan tekanan. Kemudian pelarut yang terdapat dalam labu lemak akan teruapkan dan melalui soxhlet menuju ke kondensor yang terpasang di bagian atas soxhlet. Pada kondensor, uap-uap pelarut akan akan terembunkan dan jatuh berupa tetes-tetes pelarut menuju soxhlet akibat adanya arus air dingin pada kondensor. Tetesan pelarut yang jatuh ke soxhlet akan membasahi selongsong dan kemudian melarutkan sampel hingga pelarut penuh dan turun kembali ke labu lemak. Pada labu lemak, pelarut akan teruapkan sementara sampel tidak akibat perbedaan titik didih. Demikian proses tersebut berulang-ulang selama kurang lebh 2-3 jam, sehingga nanti pada labu lemak hanya terdapat sampel setelah pelarut disuling (diambil menggunakan pipet ukur atau yang sejenis dengan membuka bagian kondensor).

Penambahan n-Heksan sebaiknya berlebih untuk menghindari adanya kekosongan pada bagian soxhlet setelah semua pelarut turun ke labu lemak.

Setelah disuling, ekstrak lemak yang terdapat pada labu lemak dikeringkan dalam oven pada suhu 105 oC. Kemudian didinginkan dalam ekikator dan ditimbang. Proses pendinginan bertujuan untuk menyerap air atau bahan lainnya berwujud cairan pada dinding luar labu lemak agar diperoleh labu yang benar-benar kering. Penimbangan diulangi hingga tercapai berat konstan dengan selisih maksimal 0,0020 gram.

Setelah ditimbang beberapa kali diperoleh berat labu sebesar 84,0160 gram sementara berat labu kosongnya adalah 82,0050 gram dengan berat sampel awal yang ditimbang sejumlah 1,8692 gram. Sehingga berat labu yang diperoleh adalah 0,0110 gram. Kemudian apabila dalam bentuk persen yang dibandingkan dengan berat sampel awal yang ditimbang adalah 1,8692 gram maka diperoleh kadar lemak sebesar 0,5885 %.

Kadar lemak yang diperoleh merupakan kadar lemak kasar yang mungkin juga terikut fosfolipida, sterol, asam lemak bebas karotenoid, dan pigmen yang lain. Maka dari itu hasil analisisnya disebut lemak kasar (crude fat). Sekalipun, tahapan proses analisis terlihat mudah dan sederhana, akan tetapi tetap saja hasil analisisnya belum dapat dipercaya 100 % apabila dilakukan oleh praktikan. Hal ini karena kemungkinan terjadinya kesalahan sangatlah besar.

ANALISIS KADAR LEMAK DENGAN METODE WEIBULL, PENENTUAN ASAM LEMAK BEBAS (FFA), dan PENENTUAN ANGKA PENYABUNAN

1.ANALISIS KADAR LEMAK DENGAN METODE WEIBULL
a.Menyediakan alat dan bahan ang diperlukan
b.Menimbang dengan seksama 1-2 g contoh ke dalam gelas piala
c.Menambahkan 30 mL HCl 25% dan 20 mL aquadest dan beberapa batu didih
d.Menutup gelas piala dengan kaca arloji dan mendidihkan selama15 menit
e.Menyaring dalam keadaan panas dan mencuci dengan air panas hingga tidak bereaksi asam lagi.
f.Mengeringkan kertas saring berikut isinya pada suhu 100 -105°C
g.Memasukan ke dalam selongsong kertas yang dialasi dengan kapas
h.Menyumbat selongsong kertas (paper thimble) dan ekstrak dengan n-heksan atau pelarut lemak lainnya selama 2-3 jam pada suhu lebih kurang 80°C
i.Menyuling larutan n-heksana atau pelarut lemak lainnya dan mengeringkan ekstrak lemak pada suhu 100-105°C
j.Meniinginkan dan menimbang
k.Mengulangi proses pengeringan ini hingga tercapai bobot tetap.


2.PENENTUAN ASAM LEMAK BEBAS (FFA)
a.Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b.Melelehkan sampel hingga mencair menggunakan hot plate.
c.Menimbang sebanyak 28,2  0,2 gram sampel ke dalam Erlenmeyer.
dMenambahkan 50 mL alkohol netral yang panas dan 2 mL indikator fenolftalein (PP).
e.Menitrasi dengan larutan 0,1 N NaOH yang telah distandarisasi sampai warna merah jambu tercapai dan tidak hilang selama 30 detik
f.Membaca skala pada buret ketika tercapai warna merah jambu. Dan menghitungnya sebagai % FFA
ml NaOH x N x BM Asam Lemak
% FFA = x 100%
Berat Contoh x 1000


3.PENENTUAN ANGKA PENYABUNAN
a.Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b.Menimbang minyak atau lemak atau sampel lainnya dengan teliti antara 1,5-5,0 gram ke dalam Erlenmeyer.
c.Menambahkan 50 mL larutan KOH (40 gram dalam 1 liter alkohol).
d.Menutup dengan pendingn balik, mendidihkan dengan hati-hati selama 30 menit.
e.Mendinginkan dalam wadah berisi es, dan menambahkan beberapa tetes fenolftalein.
f.Menitrasi kelebihan larutan KOH dengan larutan standar 0,5 n HCl.
g.Mengerjakan titrasi blanko untuk mengetahui kelebihan larutan KOH.
h.Menghitung angka penyabunan

Air

A.Air Secara Umum
Air merupakan senyawa kimia yang terdiri dari atom Hidrogen dan Oksigen. Sebuah molekul air terdiri dari satu atom O yang berikatan kovalen dengan dua atom H. Molekul air yang satu dengan molekul-molekul air lainnya bergabung dengan satu ikatan hidrogen antara atom H dan atom O dari molekul air yang lain.
Air merupakan pelarut yang sangat baik bagi banyak bahan, sehingga air merupakan media transport utama bagi zat-zat makanan dan produk buangan/sampah yang dihasilkan dari proses kehidupan. Oleh karena itu, air yang ada di bumi tidak pernah terdapat dalam keadaan murni, tetapi selalu ada senyawa atau mineral/unsur lain yang terdapat di dalamnya. Meskipun demikian tidak berarti bahwa semua perairan di bumi ini telah tercemar. Sebagai contoh air yang berasal dari sumber air di daerah pegunungan atau daerah hulu sungai dapat dianggap sebagai air yang bersih.

B.Siklus Hidrologi
Persediaan air dunia diperoleh dari lima bagian siklus hidrologi, seperti terlihat pada Gambar 1. Sebagian besar dari air ditemukan dalam bentuk lautan dan samudra. Bagian lainnya berada dalam bentuk uap air di atmosfer.


Air tanah dan air permukaan mempunyai perbedaan sifat yang cukup besar. Perbedaan ini disebabkan oleh kandungan zat, baik yang terlarut maupun yang tersuspensi dalam perjalanan menuju laut. Air permukaan yang terkumpul pada danau atau waduk biasanya mengandung hara-hara yang dapat mendukung pertumbuhan ganggang. Air permukaan yang mengandung bahan organik mudah terurai dalam konsentrasi tinggi, secara normal mengandung bakteri dalam jumlah tinggi. Semua faktor itu mempunyai pengaruh sangat besar terhadap kualitas air permukaan.

C.Air Permukaan (Surface Water)
Air tawar berasal dari dua sumber, yaitu air permukaan (surface water) dan air tanah (ground water). Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau, waduk, rawa, dan badan air lainnya yang tidak mengalami infiltrasi ke bawah tanah. Air yang mengalir dari daratan menuju suatu badan air disebut limpasan permukaan (surface run off); dan air yang mengalir di sungai menuju laut disebut aliran air sungai (river run off). Sekitar 69% air yang masuk ke sungai berasal dari hujan, pencairan es/salju (terutama untuk wilayah ugahari), dan sisanya berasal dari air tanah. Wilayah di sekitar daerah aliran air sungai yang menjadi tangkapan air disebut catchment basin.
Perairan permukaan diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu badan air tergenang (standing waters atau lentik) dan badan air mengalir (flowing waters atau lotik).

D.Perairan Mengalir (Lotik)
Salah satu perairan mengalir adalah sungai. Sungai dicirikan oleh arus yang searah dan relatif cepat dengan kecepatan berkisar antara 0,1 – 1,0 m/detik, serta sangat dipengaruhi oleh waktu, iklim dan pola drainase. Pada perairan sungai, biasanya terjadi pencampuran massa air secara menyeluruh dan tidak berbentuk stratifikasi vertikal kolom air seperti pada perairan lentik. Kecepatan arus, erosi dan sedimenasi merupakan fenomena yang biasa terjadi di sungai sehingga kehidupan flora dan fauna sangat dipengaruhi oleh ketiga variable tersebut.
Klasifikasi perairan lentik sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan perbedaan suhu air; sedangkan klasifikasi perairan lotik justru dipengaruhi oleh kecepatan arus atau pergerakan air, jenis sedimen dasar, erosi dan sedimentasi. Kecepatan arus dan pergerakan air sangat dipengaruhi oleh jenis bentang alam (landscape), jenis batuan dasar dan curah hujan. Semakin rumit bentang alam, semakin besar ukuran batuan dasar dan semakin banyak curah hujan, pergerakan air semakin kuat dan kecepatan arus semakin cepat.

E.Pencemaran Air Sebagai Penentu Kualitas Perairan
Definisi pencemaran air menurut Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor : KEP-02/MENKLH/I/1988 Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan, adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya (pasal 1).

Bahan pencemar air secara umum dapat diklasifikasikan seperti terlihat pada Tabel 1. Tidak semua perairan mengandung bahan pencemar yang sama atau semua bahan pencemar, karena terjadinya pencemaran ditentukan oleh banyak faktor.

Kualitas air mencerminkan komposisi senyawa-senyawa yang terlarut dalam suatu perairan yang dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia dan berkaitan dengan penggunaan air serta manfaatnya, yang dapat terhitung berdasarkan suatu besaran tertentu. Kualitas air dapat didefinisikan berbeda tergantung dinilai dari sudut pandang masing-masing pengguna. Sebagai contoh badan kesehatan (misal WHO atau Departemen Kesehatan Republik Indonesia) lebih mengedepankan kualitas air dilihat dari jumlah maupun jenis bakteri ataupun mikroorganisme lain agar air tersebut aman untuk dikonsumsi. Sedangkan nelayan menilai dari sisi kualitas kehidupan akuatik termasuk ikan, plankton dan organisme lain agar dapat tumbuh dan berkembang.