Ubi Jalar ( Ipomoea batatas L. )
Umbi-umbian adalah bahan nabati yang diperoleh dari dalam tanah misalnya ubi kayu, ubi jalar, kentang, gadung bawang, jahe, kencur, kimpul, talas bengkuang, dan lain sebagainya.
Pada umumnya umbi-umbian tersebut merupakan bahan sumber karbohidrat terutama pati atau merupakan sumber cita rasa dan aroma karena mengandung oleoresin.
Umbi-umbian dapat dibedakan berdasarkan asalnya yaitu umbi akar dan umbi batang. Umbi akar atau umbi batang sebenarnya merupakan bagian akar atau batang yang digunakan sebagai tempat menyimpan makanan cadangan. Yang termasuk umbi akar misalnya umbi kayu dan bengkuang, sedangkan umbi jalar, kentang, dan gadung merupakan umbi batang.
Ubi Jalar ( Ipomoea batatas L. )
Kulit ubu jalar relative tipis dibandingkan kulit pada ubi kayu. Warna daging umbi putih, kuning, jingga kemerah-merahan atau ungu. Warna kulit luar juga berbeda-beda biasanya putih kekuning-kuningan atau merah ungu dan tidah selalu sama dengan warna daging umbi. Demikian juga bentukanya sering tidak seragam (bulat, lonjong, benjol-benjol), daging umbi biasanya mengandung serat ada yang sedikit ada pula yang banyak.
Komposisi kimia ubi jalar
Komposisi kimia ubi jalar bervariasi tergantung dari jenis, usia, keadaan tumbuh, dan tingkat kemartangan. Sebagian besar karbohidrat ubi jalar berada dalam bentuk pati
Tabel Komposisi kimia Ubi jalar tiap 100g bahan
Komponen Jumlah
Kalori (Kal) 123
Protein (g) 1,8
Lemak(g) 0,7
Karbohidrat(g) 27,9
Kalsium (mg) 30
Fosfor(mg) 49
Besi(mg) 0,7
Vitamin A (SI) 60-7700
Vitamin C (mg) 22
Air (g) 68,5
Direktorat gizi, Dep.Kes.R.I, (1981)
Ubi jalar mengandung beberapa jenis gula oligosakarida yang dapat menyebabkan Flatulens, yaitu stakiosa, rafinosa, dan verbaskosa. Oligosakarida penyebab Flatulens ini tidak dapat dicerna oleh bakteri karena tidak adanya enzim galaktosidase, tetapi dicerna oleh bakteri pada usus bagian bawah. Hal ini menyebakan terbentuknya gas dalam usus besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar