Minggu, 01 November 2009

PCB (Polychloro biphenyls)

Pencemaran diakibatkan oleh masuknya bahan pencemar (polutan) yang dapat berupa gas, bahan-bahan terlarut, dan partikulat. Cara penyebaran pencemar dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya melalui atmosfer, tanah, limpasan (run off) pertanian, limbah domestik dan perkotaan, pembuangan limbah industri, dan lain-lain.

Berdasarkan sifat toksiknya, polutan/pencemar dibedakan menjadi dua, yaitu polutan tak toksik (non-toxic pollutans) dan polutan toksik (Toxic pollutans).

Polutan toksik dapat mengakibatkan kematian (lethal) maupun bukan kematian (sublethal), polutan yang berupa bahan-bahan kimia bersifat stabil dan tidak mudah mengalami degradasi sehingga bersifat persisten di alam dalam kurun waktu yang lama. Polutan ini disebut rekalsitran.

Masson (1993) mengelompokkan pencemar toksik menjadi lima sebagai berikut;
1.Logam (metals), meliputi: lead (timbal), nikel, cadmium, zinc, copper, dan merkuri. Logam berat diartikan sebagai logam nomor atom >20, tidak termasuk logam alkali, alkali tanah, lantanida, dan aktinida.
2.Senyawa organik, meliputi pestisida organoklorin, herbisida, PCB, hidrokarbon petroleum, aromatic polinuklir, dibenzodioksin berklor, senyawa organometalik, fenol, dan formaldehida. Senyawa ini berasal dari kegiatan industri, pertanian, dan domestik.
3.Gas, misalnya klorin dan ammonia.
4.Anion, misalnya sianida, fluoride, sulfide, dan sulfat.
5.Asam dan alkali.

Beribu-ribu bahan organik, baik bahan alami maupun sintesis, masuk kedalam badan air sebagai hasil dari aktifitas manusia. Penyusun utama bahan organik biasanya berupa polisakarida (kabohidrat), polipeptida (protein), lemak (fats) dan asam nukleat (nucleid acid) (Dugan,1972).

Polychloro Biphenyls (PCBs) adalah senyawa yang dapat diperoleh dengan cara melakukan klorinasi biphenyl. PCBs memiliki kestabilan kimia yang tinggi dan sifat penguapan (volatility) yang rendah. Penggunaan PCBs dalam industri plastik, cat, lem perekat, system transfer panas, kertas, dan komponen listrik dimulai pada tahun 1929. Namun, karena sifatnya yang toksik dan persisten, produksi PCBs di negara-negara maju sudah dihentikan dan direlokasi ke negara-negara berkembang. Kadar PCBs yang diperkirakan tidak membahayakan bagi organisme akuatik adalah <50 nanogram/liter.


Rumus Molekul PCB adalah C12H10-n Cln ; n bervariasi dari 1-10. PCB yang memiliki lebih dari 5 atom klor disebut PCB dengan higer chlorobiphenyls. Senyawa ini bersifat lebih persisten dan lebih sukar didegradasi secara biologis dari pada lower biphenyls (PCBs yang memiliki kurang dari 5 atom klor). Jenis-jenis PCB yang sering digunakan dalam industri adalah arichlor, clophen, fenchlor, kanechlor, phwenochlor, pyralene, santotherm, dan pyranol.

PCBs bersifat larut dalam lemak, sehingga di dalam makhluk hidup, PCBs mengalami bioakumulasi dan biokonsentrasi, khususnya PCBs jenis higer chlorobiphenyls. Oleh karena itu, kadar PCBs yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup dapat sangat besar sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar