Minggu, 01 November 2009

Dioksin

Dioksin adalah kelompok senyawa kimia yang bersifat super-toxic, jumlahnya ratusan dan keberadaannya sangat mengganggu dalam lingkungan hidup. Senyawa dioksin yang beracun adalah 2,3,7,8 tetraklorodibenzon-p-dioksin atau TCDD. Daya keracunan dari senyawa dioksin lainnya seperti PCBs (Polychloro Biphenyls) diukur dan disetarakan secara relatif terhadap TCDD.



Dioksin terbentuk dari proses industri kimia yang melibatkan klorin, termasuk di dalamnya proses pembakaran sampah insinerasi, produksi samping industri pembuatan pestisida, pulp serta proses pemutihan (bleaching) kertas. Dioksin merupakan senyawa racun yang terdapat dalam Agent Orange, ditemukan pada Love Canal di Niagara Fall, Amerika Serikat, yang mengakibatkan penduduk setempat berbondong-bondong meninggalkan daerah tersebut.

Dioksin dibentuk pada waktu terjadinya pembakaran senyawa yang berbasis klorin dengan hidrokarbon. Sumber kontaminasi utama dari dioksin berasal dari lingkungan yaitu sebanyak 95 persen berasal dari insinerator hasil pembakaran limbah atau sampah yang mengandung klorin.

Sumber utama ekspose dioksin bagi kesehatan manusia berasal dari bahan pangan. Dioksin bersifat larut dalam lemak, dan terakumulasi dalam pangan relatif tinggi kadar lemaknya. Kandungan dioksin tersebar (97,5 persen) ke dalam produk pangan secara berurutan konsentrasinya yaitu daging, susu, produk susu, unggas, daging babi, daging ikan, dan telur. Pada daging ikan, dioksin dapat terakumulasi dalam rantai pangan, sehingga tingkat kadar dioksinnya mencapai 100.000 kali dari kadar dioksin yang terdapat dalam lingkungan sekitarnya.

Dioksin dikenal sebagai senyawa hidrofobik, artinya bila dioksin berada di air, akan menghindari air dan mencari tempelan atau masuk ke dalam tubuh ikan. Mekanisme cara pencemaran pada binatang liar, dioksin mencari binatang untuk ditempeli dan diinfeksi, manusia tidak memiliki piranti dan mekanisme yang mampu memusnahkan dioksin di dalam tubuh dan membiarkan pecah sendiri menurut waktu paruh pemecahan secara alamiah (chemical half time).

Para wanita, dipihak lain memiliki daya dan kemampuan khusus untuk mengeluarkan dioksin dari tubuhnya yaitu dengan cara melepaskan dioksin keluar tubuh melalui dua cara yaitu dilepaskan melalui plasenta masuk ke dalam janin yang sedang tumbuh, Dan dioksin pada wanita sedang menyusui berada dalam ASI (air susu ibu), yang dilepaskan bila sedang menyusui bayi sehingga sangat membahayakan bagi bayi tersebut.

Seperti pestisida DDT, dioksin terakumulasi dalam sel-sel lemak ternak, dan kemudian muncul di dalam daging dan susu. Di alam lingkungan, dioksin tidak mudah rusak dan dikeluarkan dari tubuh secara sangat lamban.

Dioksin merupakan ancaman yang serius bagi kesehatan manusia, karena pengaruh negatif dapat dicapai pada dosis yang sangat rendah yaitu beberapa part per triliun dalam lemak tubuh. Dioksin merupakan senyawa yang mampu mengacaukan sistem biologis hormon, yaitu dengan cara bergabung dengan kaseptor hormon, sehingga mengubah fungsi dan mekanisme genetis dari sel, sehingga mengakibatkan pengaruh yang sangat luas, yaitu dari timbulnya kanker, sampai mampu menurunkan daya kekebalan tubuh serta kekacauan sistem urat saraf, keguguran kandungan, dan dapat berakibat terhadap cacat kelahiran (Birth Deformity).

Dioksin mampu mengubah fungsi genetika sel, maka senyawa tersebut dapat menyebabkan timbulnya penyakit genetis dan dapat mempengaruhi pertumbuhan anak. Dalam hal ini dioksin, tidak ada dosis threshold. Dalam konsentrasi terendahpun mampu menyebabkan kerusakan karena tubuh manusia tidak memiliki mekanisme untuk menanggulanginya.

Hasil evaluasi EPA (1994), telah dikonfirmasikan bahwa dioksin merupakan senyawa organik yang paling beracun, pengaruhnya sangat negatif terhadap risiko kesehatan, bahkan dengan dosis yang sangat kecil yaitu 10-15ppt (part per trilliun) akan terakumulasi selama hidup. Berdasarkan hal tersebut, EPA menetapkan dosis dioksin yang dapat diterima adalah sekitar 0,006 pikogram (seper juta-juta gram) per kilogram berat badan, atau sekitar 0,40 pikogram untuk seorang dewasa.

Dioksin sangat jarang terdapat dalam alam, sebagian besar dioksin berasal dan bersumber dari manusia. Dioksin mulai terakumulasi ke dalam lingkungan hidup yaitu ketika founder perusahaan Dow Chemical (Midland, Michigan) menemukan suatu cara membelah molekul garam dapur (NaCl) sehingga pecah menjadi atom-atom natrium dan atom klorin.

Manusia mampu menghasilkan jumlah klorin bebas secara besar-besaran, klorin bebas tidak melekat pada senyawa atau atom lain. Klorin bebas merupakan limbah yang tidak diketahui kegunaannya dan bersifat berbahaya. Namun tidak lama kemudian, pemanfaatan limbah tersebut menjadi produk yang berguna dengan cara menempelkan atom-atom klorin pada molekul petrokimia hidrokarbon akibatnya, selama tahun 1930-1940-an terciptalah berbagai produk klorinat-hidrokarbon yang mampu meningkatkan perkembangan berbagai produk jenis pestisida yang saat ini berkembang, di samping itu berkembang pula berbagai jenis pelarut, serta plastik yang dapat dihasilkan dari klorin bebas tersebut.

Sangat disayangkan, pada saat klorinat-hidrokarbon tersebut diproses di pabrik, atau dibakar dalam insinerator, terbebaskanlah produk hasil samping yang sangat tidak dikehendaki, yaitu dioksin, suatu jenis keluarga senyawa kimia paling beracun pernah yang pernah dipelajari dan diketahui manusia. Seirama dengan kemajuan industri dan penggunaan bahan organik yang terklorinasi dan plastik (PVC), herbisida dan insektisida di suatu negara, maka dalam tubuh manusia setempat semakin tinggi kandungan dioksinnya. Selama 40 tahun terakhir perkembangan jenis industri tersebut dianggap sangat dramatis.

Suatu contoh, ternyata lingkungan hidup manusia sebagian besar serba plastik PVC, mulai dari phonograph records sampai penutup tempat duduk mobil, insulasi kawat listrik, botol-botol sampo, sampai tas tangan, pipa-pipa air dan wall paper, sebagian benda-benda tersebut terdiri dari senyawa PVC atau senyawa organik yang terklorinasi. Bila senyawa tersebut dimanufaktur atau dibakar, terbentuklah dioksin sebagai produk samping.

Dioksin yang terbentuk selama pembakaran, masuk ke dalam udara bersama abu yang beterbangan, kemudian mengendap pada tanaman, kebun-kebun tanaman pangan, kemudian dikonsumsi oleh ternak, sapi, babi, dan ayam akhirnya dikonsumsi manusia. Di samping itu, dioksin yang jatuh dari udara masuk ke dalam danau, sungai, dan laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar