1.1.1
Uraian
Umum Tentang Susu Kedelai
pembuatan susu kedelai |
Susu kedelai
adalah cairan hasil ekstraksi protein biji kedelai dengan menggunakan air
panas. Susu kedelai berwarna putih seperti susu sapi, dan bergizi tinggi
mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. Pembuatan susu
kedelai, teknologinya sangat sederhana, peralatan yang dibutuhkan seadanya dan
mudah dipahami teknik pembuatannya sehingga untuk peminat susu kedelai dapat membuatnya sendiri.
Protein merupakan komponen utama kedelai kering.
Kedelai utuh mengandung 35-40 persen protein, paling tinggi dari segala jenis kacang-kacangan. Ditinjau dari segi mutu protein, kedelailah yang paling baik mutu gizinya. Yaitu, hampir setara dengan protein daging. Protein kedelai merupakan satu-satunya dari jenis kacang yang mempunyai susunan asam amino esensial paling lengkap (Totok Hartoyo, 2000:2)
Kedelai utuh mengandung 35-40 persen protein, paling tinggi dari segala jenis kacang-kacangan. Ditinjau dari segi mutu protein, kedelailah yang paling baik mutu gizinya. Yaitu, hampir setara dengan protein daging. Protein kedelai merupakan satu-satunya dari jenis kacang yang mempunyai susunan asam amino esensial paling lengkap (Totok Hartoyo, 2000:2)
pemanasan susu kedelai |
Semakin
dikenalnya susu kedelai, membuat susu nabati ini makin berperan sebagai
susu alternatif pengganti susu sapi
karena kandungan protein yang cukup tinggi dan harga relatif lebih murah jika
dibanding dengan sumber protein lainnya. Kelebihannya tidak mengandung laktosa sehingga
susu ini cocok untuk dikonsumsi penderita intoleransi laktosa, yaitu seseorang
yang tidak mempunyai enzim lactase dalam tubuhnya sehingga orang tersebut tidak
dapat mencerna makanan yang berlemak. Susu kedelai mempunyai kekurangan pada
kandungan vitamin dan mineral, maka untuk meningkatkan kandungan gizinya, susu
kedelai dapat diperkaya dengan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh kita.
Secara umum kandungan susu kedelai tidak kalah dengan susu sapi maupun susu
ibu.
Susu kedelai
akan banyak bermanfaat untuk bayi dan anak-anak yang sangat memerlukan protein
untuk pertumbuhannya, terutama bayi dan anak-anak yang alergi terhadap susu
sapi. Sebagai minuman, susu kedelai dapat menyegarkan dan menyehatkan tubuh
karena susu kedelai juga dikenal sebagai minuman kesehatan, sehingga cocok
dikonsumsi untuk bayi. Tabel perbandingan untuk susu kedelai, susu sapi, dan
ASI dapat dilihat pada halaman berikutnya:
Tabel
Perbandingan Kandungan Gizi Beberapa
Jenis Susu per 100gr.
KANDUNGAN
|
Jenis
Susu
|
||
Susu
Kedelai
|
Susu
Sapi
|
Air
Susu Ibu
|
|
Kalori (%)
Air (%)
Protein (%)
Lemak (%)
Karbohidrat (%)
Abu (%)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Natrium (mg)
Besi (mg)
Thiamine (mg)
Riboflavine (mg)
Niacine
Asam Lemak Jenuh (%)
Asam Lemak Tak Jenuh (%)
Kolesterol (mg)
|
44
90.8
3.6
2.0
2.9
0.5
15
49
2
1.2
0.03
0.02
0.50
40-48
52-60
0
|
59
88.5
2.9
3.3
59
0.7
100
90
16
0.1
0.04
0.15
0.20
60-70
30-40
9.24-9.9
|
62
88.2
1.4
3.1
62
0.2
35
25
15
0.2
0.02
0.03
0.20
55.3
44.7
9.3-18.6
|
Sumber :
Direktorat Gizi, Depkes RI, 2000
Syarat mutu susu
kedelai adalah syarat yang ditentukan oleh Dewan Standarisasi Nasional (DSN)
terhadap susu yang akan dipasarkan. Syarat mutu susu menurut SNI No.
01-3830-1995 adalah sebagai berikut :
Tabel Syarat Mutu Susu Kedelai Menurut SNI No. 01-3830-1995
No.
|
Kriteria
Uji
|
Satuan
|
Persyaratan
|
|
Susu
(milk)
|
Minuman
(drink)
|
|||
1
1.1
1.2
1.3
|
Keadaan
:
Bau
Rasa
Warna
|
-
-
-
-
|
Normal
Normal
Normal
|
Normal
Normal
Normal
Normal
|
2
|
pH
|
-
|
6,5
– 7,0
|
6,5-7,0
|
3
|
Protein
|
%
b/b
|
Min.
2.0
|
Min.
1.0
|
4
|
Lemak
|
%
b/b
|
Min.
1.0
|
Min.
0.30
|
5
|
Padatan
Jumlah
|
%
b/b
|
Min.
11.50
|
Min.
11.5
|
6
6.1
6.2
6.3
|
Bahan
Tambahan Makanan sesuai dengan No. 01-3830-1995
Pemanis
Buatan
Pewarna
Pengawet
|
|||
7
7.1
7.2
7.3
7.4
7.5
|
Cemaran
Logam
Timbal
(Pb)
Tembaga
(Cu)
Seng
(Zn)
Timah
(Sn)
Merkuri
(Hg)
|
Mg/kg
Mg/kg
Mg/kg
Mg/kg
Mg/kg
|
Maks.
0,2
Maks.
2
Maks.
5
Maks.
40/250
Maks.
0,03
|
Maks.
0,2
Maks.
2
Maks.
5
Maks.
40/250
Maks.
0,03
|
8
|
Cemaran
Arsen (As)
|
Mg/kg
|
Maks.
0,1
|
Maks.
0,1
|
9
9.1
9.2
9.3
9.4
9.5
9.6
9.7
|
Cemaran
Mikroba
Angka
Lempeng Total
Bakteri
Bentuk Koli
Escherichia
Coli
Salmonella
Staphylococcus
aureus
Vibrio
sp.
Kapang
|
Koloni/ml
APM/ml
APM/ml
-
Koloni/ml
-
Koloni/ml
|
Maks.
2x102
Maks.
20
Maks.
3
Negatif
0
Negatif
Maks.
50
|
Maks.
2x102
Maks.
20
Maks.
3
Negatif
0
Negative
Maks.
50
|
Sumber: Direktorat
Gizi Departemen Kesehatan RI
Berdasarkan
tabel di atas, kriteria susu yang di lihat dari bau, rasa, dan warna adalah
normal. Menurut Kuswara (1992:32), untuk memperoleh susu kedelai yang baik dan
layak di konsumsi berdasarkan bahan yang di gunakan dilakukan persyaratan
sebagai berikut:
1. Bebas
dari rasa langu
Timbulnya rasa
langu disebabkan oleh kerja enzim lipoksigenase. Enzim tersebut bereaksi dengan
lemak sewaktu dindingsel pecah oleh penggilingan, terutama jika penggilingan
dilakukan secara basah dengan suhu dingin. Enzim lipoksigenase mudah rusak oleh
panas. Dan untuk menghilangkan langu tersebut dapat dilakukan dengan cara
:
a. Menggunakan
air panas (suhu 80-100° C) pada saat penggilingan.
b. Perendaman
dalam air panas (suhu 80° C) selama 10-15 menit, sebelum digiling.
2. Bebas
Antitripsin
Agar bebas
antitripsin, perendaman dalam air atau larutan NaHCO2 0,5% dilakukan
selama semalam (8-12 jam) yang diikuti dengan blanching menggunakan air mendidih selama 30 menit. Antitripsin ini
merupakan senyawa anti gizi yang umumnya terdapat pada kacang-kacangan. Senyawa
ini dapat mempengaruhi penggunaan protein dan metabolisme tubuh.
3. Stabilitas
Koloid yang Mantap
Untuk mendapatkan stabilitas koloid
yang mantap dapat dilakukan dengan cara:
a. Menambahkan
zat pengemulsi
Di
dalam biji-bijian terdapat bahan padat yang dapat larut dan tidak dapat larut,
susu yang akan dibotolkan sebaiknya
ditambah emulsifier komersial seperti CMC (Carboxy Methyl Cellulose) atau Tween
80
b. Pengaturan
suhu pengolahan dan penyimpanan
Penggilingan
dengan air panas (90-100°C) menghasilkan koloid yang lebih baik di bandingkan dengan
penggilingan dingin (30°C). Penyimpanan dalam lemari es (4°C) dapat menjaga stabilitas
koloid lebih baik daripada penyimpanan pada suhu kamar. Susu yang
dipasteurisasi dan kemudian disimpan pada suhu 4°C mempunyai stabilitas yang
mantap dan tidak terjadi kerusakan setelah penyimpanan selama 2 bulan .
c. Pengaturan
kadar protein
Jika
kadar protein susu 7 persen atau lebih, susu akan lebih kental dan membentuk
gumpalan jika dipanaskan, sehingga kurang disukai konsumen. Untuk mendapatkan
susu yang baik (tidak menggumpal pada
waktu dipanaskan), maka kadar protein pada susu kurang dari 7 persen. Keadaan
ini dapat diperoleh dengan penambahan air pada bubur hasil penggilingan
sehingga rasio (perbandingan) air dan bahan kering menjadi 10 : 1. Dengan ini diperoleh
kadar protein 3-4 persen.
Ini pointernya kok bentuk kepala dan wajah cowok ya, hmm ganteng aku lagi, chica
BalasHapusmakasih atas ilmu yg dibagi dan sekedar saran aja gmn klo dicamtumkan daftar pustaka biar lebih jelas refrensinya dan lebih terlihat berbobot...sukron
BalasHapusterimakasih informasinya, sangat bermanfaat untuk saya
BalasHapuspustakanya kok gak ada kakak
BalasHapus