Jumat, 19 Februari 2010

Abu & Penentuan kadar Abu



ABU
Abu adalah zat organik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik.
Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara pengabuannya. Kadar abu ada hubungannya dengan mineral suatu bahan. Mineral yang terdapat dalam satu bahan dapat merupakan dua macam garam yaitu garam organik dan garam anorganik.
Yang termasuk dalam garam organik misalnya
-garam-garam asam malat
-oksalat
-asetat
-pektat.
Sedangkan garam anorganik antara lain dalam bentuk
-garam fosfat
-karbonat
-klorida
-sulfat
-nitrat.

Selain kedua garam tersebut, terkadang mineral berbentuk sebagai senyawa kompleks yang bersifat organis. Apabila akan ditentukan jumlah mineralnya dalam bentuk aslinya adalah sangat sulit, oleh karenanya biasanya dilakukan dengan menentukan sisa-sia pembakaran garam mineral tersebut, yang dikenal dengan pengabuan.

PENENTUAN KADAR ABU
Penentuan abu total dapat digunakan untuk berbagai tujuan yaitu antara lain :
-Untuk menentukan baik tidaknya suatu proses pengolahan.
-Untuk mengetahui jenis bahan yang digunakan
-Penentuan kadar abu dapat digunakan untuk memperkirakan kandungan buah yang digunakan untuk membuat Jelly atau marmelade.
-Kandungan abu juga dapat dipakai untuk menentukan atau membedakan fruit vinegar (asli) atau sintetis.
-Sebagai parameter nilai bahan makanan. Adanya kandungan abu yang tidak larut dalam asam yang cukup tinggi menunjukkan adanya pasir atau kotoran yang lain.

Penentuan kadar abu adalah dengan mengoksidasikan semua zat organik pada suhu yang tinggi, yaitu sekitar 500 – 6000o C dan kemudian melakukan penimbangan zat yang tertinggal setelah proses pembakaran tersebut.

Bahan yang akan diabukan ditempatkan dalam wadah khusus yang disebut krus yang dapat terbuat dari porselin, silika, quartz, nikel, atau platina dengan berbagai kapasitas (25 – 100 mL). Pemilihan wadah ini disesuaikan dengan bahan yang akan diabukan.

Lama pengabuan tiap bahan berbeda-beda dan berkisar antara 2-8 jam. Pengabuan dianggap selesai apabila diperoleh sisa pengabuan yang umumnya berwarna putih abu-abu dan beratnya konstan dengan selang waktu pengabuan 30 menit. Penimbangan terhadap bahan dilakukan dalam keadaan dingin, untuk itu maka krus yang berisi abu yang diambil dari dalam muffle harus lebih dahulu dimasukkan ke dalam oven bersuhu 105oC agar supaya suhunya turun, baru kemudian dimasukkan ke dalam eksikator sampai dingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar